HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
pasang

Dorong Pelayanan Terbaik, BAZNAS RI Tingkatkan Kompetensi Fundraiser melalui Pemanfaatan Teknologi Digital

 


BAZNASNews.com, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong para fundraiser untuk memanfaatkan teknologi digital secara optimal dalam pengelolaan zakat. Pesan ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, M.S., M.Ec., Ph.D, dalam acara Fundraising Development Program (FDP) yang berlangsung di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

FDP merupakan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi para fundraiser di BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi, serta Kabupaten/Kota. Dalam pelatihan ini, para peserta diajak untuk memahami pentingnya transformasi digital dalam meningkatkan layanan kepada muzaki dan mustahik.

“Para fundraiser harus bisa memanfaatkan teknologi digital agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada muzaki maupun mustahik,” ujar Prof. Nadra.

Sebagai bentuk komitmen terhadap transformasi digital, BAZNAS telah menghadirkan berbagai aplikasi digital nasional seperti SIMBA, Simbalite, Kantor Digital, Menara Masjid, SIMBA-UPZ, dan Cinta Zakat. Aplikasi-aplikasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan mendukung transparansi dalam pengelolaan zakat.

Prof. Nadra juga menekankan pentingnya implementasi teknologi sebagai syarat mutlak untuk meningkatkan transparansi dan profesionalisme BAZNAS, sejalan dengan prinsip 3A: aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI. “Dengan memanfaatkan teknologi, kita harus mampu meningkatkan efisiensi kerja serta memperluas jangkauan BAZNAS,” jelasnya.

Selain aspek teknologi, Prof. Nadra mengingatkan bahwa kemampuan komunikasi menjadi keahlian utama yang harus dimiliki seorang fundraiser. "Komunikasi adalah kunci utama. Pesan yang disampaikan harus jelas, menarik, dan mudah dipahami oleh muzaki," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS sangat bergantung pada kualitas pelayanan yang diberikan. “Jika BAZNAS tidak dipercaya oleh muzaki, maka pesan kita tidak akan sampai. Kita harus mampu membangun kepercayaan masyarakat agar mereka dapat menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS,” tambahnya.

Program FDP ini diikuti oleh amilin dan amilat BAZNAS RI, serta perwakilan dari BAZNAS Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Program ini berlangsung selama tiga bulan, mulai Desember 2024 hingga Februari 2025, dengan tujuan memperkuat kapasitas lembaga, melahirkan kader profesional di bidang fundraising, dan mendorong pertumbuhan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di seluruh Indonesia.

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan BAZNAS dapat semakin memantapkan posisinya sebagai lembaga terpercaya dalam pengelolaan zakat nasional yang transparan, profesional, dan berdampak luas bagi masyarakat.

Posting Komentar